Test of Chinese as a Foreign Language (TOCFL) mengacu pada Common European Framework of Reference (CEFR) melakukan pengembangan tingkat pengujian, kemampuan menjelaskan persiapan berbagai tingkatan, semua pengembangan soal yang ditangani proses persiapannya berdasarkan standar pengujian (pernyataan, perbaikan dan pemeriksaan soal, menerima sampel pengujian, analisis soal, dan lain-lain), dengan pengaturan tingkat kesulitan pengujian yang sama, dan menggunakan pengujian bertaraf internasional (misalkan : TOEIC, TOEFL, dan lain-lain) yang diterapkan menggunakan standar profesional (Angoff Standard Setting Method), mengundang para pelajar bidang pendidikan Bahasa Mandarin dan guru yang berpengalaman bersama-sama menyusun batas kelulusan, agar dapat lebih tepat disesuaikan dengan CEFR.
China Hanban pada tahun 2009 mengeluarkan edisi baru dari Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK), perbedaan paling besar antara HSK baru dan HSK lama adalah tingkat kesulitan yang semakin menurun, akan mengurangi dari asal tingkatan pengujian dari tiga volume empat tingkatan sebelas tingkat menjadi enam tingkat dan sesuai dengan CEFR. Namun penelitian Fachverband Chinesisch (Association of Chinese Language Teaching in German-Speaking Countries) mengungkapkan HSK baru baik dari kosa kata, jumlah jam belajar, maupun persyaratan kemampuan bahasa, memiliki tidak sedikit perbedaan dengan CEFR. Misalkan, HSK baru menyarankan peserta ujian yang jumlah jam belajar sebanyak 160-320 jam agar mendaftar ujian di tingkat empat HSK (sama dengan CEFR-B2), sedangkan asosiasi tersebut berpendapat sedikitnya harus belajar 1200-1600 jam baru dapat mencapai tingkat ini ; biasanya kosa kata menurut CEFR-A1 sebanyak 500 kata, sedangkan HSK baru tingkat pertama hanya meminta peserta ujian mempersiapkan 300 kosa kata.
Guna memberikan penilaian yang realistis terhadap peserta didik Bahasa Mandarin dalam kemampuan bahasa, asosiasi tersebut menyarankan dunia luar mengunakan korespondensi tingkat dan hasil yang berbeda, silakan lihat tabel 1. Data ini diumumkan pada tahun 2010, pada saat itu TOCFL masih belum mengembangkan tingkat ahli, oleh karena itu tidak ada tingkat ahli yang dapat dibandingkan hasilnya. Namun korespondensi ini masih jelas menyatakan Fachverband Chinesisch menyetujui bahwa TOCFL dan CEFR masih memiliki hubungan korespondensi, dan juga merasa bahwa tingkat kesulitan pengujian kemampuan penjelasan HSK baru tidak sebanding dengan segala tingkat CEFR. Secara relative HSK baru lebih mudah, tingkat pertama dan tingkat kedua tidak mencapai tingkat CEFR-A1, sedang tingkat enam hanya setara dengan tingkat CEFR-B2.
Tabel 1 Referensi Perbandingan Tes Kemampuan Bahasa Mandarin, Hanyu Shuiping Kaoshi dan Common European Framework of Reference
Common European Framework of Reference
Niveau des Gemeinsamen Europäischen Referenzrahmens (CEF, GER) |
Hanyu Shuiping Kaoshi Neue HSK-Stufe (ab 2010) |
Tes Kemampuan Bahasa Mandarin TOCFL-Stufe (Taiwan) |
unter A1 | 1-2 Tingkat dasar | - |
A1 | 3 Tingkat menengah | Level 1 Tingkat pemula |
A2 | 4 Tingkat menengah | Level 2 Tingkat dasar |
B1 | 5 Tingkat atas | Level 3 Tingkat lanjutan |
B2 | 6 Tingkat atas | Level 4 Tingkat atas |
C1 | - | Level 5 Tingkat fasih |
C2 | - | - |
*sumber data:http://www.fachverband-chinesisch.de/chinesischindeutschland/pruefungen/index.html
Oleh karena itu, meskipun TOCFL dan HSK sama-sama membagi kemampuan bahasa menjadi enam tingkatan, tetapi kemampuan bahasa tingkat pemula TOCFL tidak sama dengan tingkat pertama HSK, melainkan lebih tinggi dari HSK tingkat satu. Sehingga tingkat kesulitan soal pada TOCFL tingkat pemula lebih sulit daripada HSK tingkat pertama, begitu juga dengan tingkat yang lain.