Setiap tahun ada sekitar seratus orang petani muda dari Indonesia berangkat ke Taiwan untuk melakukan magang di bidang pertanian. Shelfina, salah satu petani muda dari Indonesia telah melakukan magang di sebuah Agrowisata di Kabupaten Yilan dan perusahaan pembibitan di Kabupaten Pingtung selama hampir 2 tahun sejak tahun 2022. Dia telah mempelajari banyak pengetahuan pertanian dan bahkan berkat pengetahuan dan pengalaman yang didapat selama magang di Taiwan, pada tahun 2024 Shelfina mendapatkan beasiswa pemerintah Turki (YTB) untuk melanjutkan studi master dengan bidang studi Pertanian.
Shelfina Indrayanti dari Sulawesi Selatan mengetahui bahwa Kementerian Pertanian Indonesia mempunyai program magang Taiwan di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan pada tahun 2022, sehingga ia berusaha untuk apply dan berhasil mendapatkan kesempatan magang tersebut.
Saat tiba di Taiwan, Shelfina melakukan magang di sebuah hostfarm yang mempunyai usaha agrowisata di Kabupaten Yilan. Enam bulan kemudian, dia dipindahkan ke hostfarm yang bergerak di bidang bibit PT Known You Seed di Kabupaten Pingtung, yang mana tugas utamanya adalah bertanggung jawab atas budidaya bibit buah dan sayuran.
Shelfina (23 tahun) yang merupakan lulusan Universitas Hasanuddin (Unhas), mengatakan bahwa ia mengambil jurusan pemuliaan tanaman di Unhas dan menerapkan apa yang ia pelajari setelah tiba di Taiwan, sehingga mendapatkan banyak pengalaman praktis yang berharga.
Shelfina baru saja menyelesaikan magangnya dan kembali ke Indonesia pada akhir Agustus. Dia mengatakan kepada CNA: "Saya belajar pembibitan dan budidaya bibit ketika saya masih kuliah. Oleh karena itu, setelah tiba di Taiwan, saya dapat menerapkan apa yang saya pelajari selama kuliah, seperti memahami kualitas benih, metode penanaman, penggunaan pupuk, dan peningkatan varietas."
Ia mengatakan bahwa masyarakat Taiwan merawat tanaman dengan baik dan terus mencari cara untuk meningkatkan varietas, seperti meningkatkan varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit, atau menciptakan varietas buah dengan rasa yang lebih manis.
Shelfina mengatakan kehidupan di Taiwan penuh dengan kenangan indah. Hostfarm sangat baik kepada para pemagang Indonesia. Bahkan para pemagang diperbolehkan mengambil buah dan sayuran untuk di panen dan dibawa ke asrama untuk dimakan.
Selain melaksanakan kegiatan magang, Shelfina juga memanfaatkan waktu luangnya untuk fokus pada penelitian akademis dan berhasil dipublikasikan di dua jurnal internasional. Selain itu, ia juga berhasil mendapatkan beasiswa pemerintah Turki berkat pengalaman magangnya di Taiwan dan akan melanjutkan studi master bidang pertanian di Universitas Akdeniz Turki pada akhir September.
Shelfina mengatakan kepada CNA bahwa ketika dia melaksanakan seleksi wawancara beasiswa Turki, juri sangat terkesan dengan pengalaman magangnya di Taiwan. Ia meyakini pengalaman internasional menjadi salah satu alasan utama ia menerima beasiswa tersebut. Ia berharap selain memulai bisnis dengan ilmu pertanian, ia juga bisa berkembang menjadi akademisi dan mengajar di Indonesia.
Shelfina berpesan kepada para petani muda Indonesia yang berminat untuk magang di Taiwan agar memiliki ilmu pertanian sebelum berangkat ke Taiwan, serta mempersiapkan mental untuk tinggal di luar negeri, agar tidak merasa terlalu kesepian karena berada di negeri asing.
Ia menekankan bahwa sebelum pergi ke Taiwan, para petani muda harus terlebih dahulu memahami tujuan pergi ke Taiwan adalah untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman praktis, bukan sekadar mencari uang.
Atase Pertanian di kantor perwakilan pemerintah Taiwan di Indonesia Kuo Tsao Kai mengatakan bahwa petani muda Indonesia yang pergi ke Taiwan untuk magang di bidang pertanian, perikanan dan peternakan diharapkan dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari ketika mereka kembali ke tanah air.
Ia mengungkapkan bahwa Indonesia sangat mementingkan teknologi pemuliaan bibit, dan harapannya kedepan banyak perusahaan Taiwan yang memperluas kerja sama dengan Indonesia untuk membina lebih banyak talenta pertanian profesional.
Pemerintah Taiwan dan Indonesia menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) pertanian pada tahun 2019, yang memungkinkan petani muda Indonesia untuk magang di Taiwan guna mempromosikan pertukaran bakat pertanian bilateral dan pengembangan industri. Saat ini, sekitar 100 petani muda Indonesia berangkat ke berbagai lokasi pertanian, perikanan, dan peternakan di Taiwan untuk magang setiap tahunnya.