Sebuah konferensi unik yang berfokus pada potensi pengembangan industri semikonduktor Indonesia akan diselenggarakan di Gedung Riset Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada tanggal 13 Agustus. Topik yang dibahas dalam konferensi ini akan berkisar dari proses fabrikasi semikonduktor hingga ekonomi sirkular, serta tujuan pembangunan berkelanjutan melalui aplikasi semikonduktor termasuk kecerdasan buatan dan komputasi berkinerja tinggi. Konferensi ini bertujuan untuk mencapai target maksimal dalam mengeksplorasi sedalam dan selengkap mungkin potensi peluang dan tantangan industri semikonduktor di Indonesia. Selain itu, juga akan menyusun peta jalan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam restrukturisasi rantai pasok industri semikonduktor di seluruh dunia.
Konferensi ini diprakarsai oleh Taipei Economic and Trade Office di Surabaya dan US Consulate General di Surabaya. Kedua belah pihak memutuskan untuk mengadakan konferensi internasional di bawah kerangka Taiwan - Indonesia Science and Technology Innovation Center (TI-STIC) yang berafiliasi dengan Universitas Sains dan Teknologi Nasional Taiwan, bekerja sama dengan ITS dan Universitas Katolik Widya Mandala. Konferensi ini mengungkapkan nilai dari upaya bersama antara Taiwan, AS dan Indonesia.
Mengapa Taiwan begitu penting dalam industri semikonduktor di seluruh dunia? Fakta yang tak terbantahkan adalah bahwa 95% dari chip tercanggih dan 90% dari server AI di dunia dibuat di Taiwan dan oleh perusahaan Taiwan. Di Taiwan, klaster industri semikonduktor telah terbentuk di kawasan sains dan industri dari utara ke selatan. Delegasi dari Taiwan yang menghadiri konferensi yang dipimpin oleh National Taiwan University of Science and Technology ini terdiri dari para ahli dari Dewan Sains dan Teknologi Nasional dan universitas serta CEO perusahaan di bidang teknologi tinggi dan energi terbarukan. Mereka saling bertukar pandangan dan pendapat dengan rekan-rekan dari Indonesia dan Amerika.
Peserta dari Amerika Serikat terdiri dari perwakilan dari Intel, AMD, Micron, dan Nokia, selain Dr. Taufik dari California Polytechnic State University dan Dr. Hongbin Yu dari Arizona State University. Selama konferensi, Micron menjelaskan dan mempromosikan programnya untuk merekrut talenta Indonesia untuk magang di cabang dan pabrik Micron di Taiwan. Sekali lagi, program ini menunjukkan posisi penting Taiwan dalam membina para insinyur masa depan di sektor semikonduktor. Taiwan menyambut bakat-bakat muda dari seluruh dunia untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka, melakukan penelitian dan memulai karir setelah bekerja di Taiwan.
Sebagai bagian dari "Gugus Tugas Semikonduktor" dan "Indonesia Chip Design Collaborative Center" di Indonesia, ITS tidak dapat disangkal lagi merupakan pemangku kepentingan utama dan mitra industri ICT di wilayah timur Indonesia. Selama sesi konferensi, para akademisi dari ITS akan mensurvei status terkini mengenai penelitian semikonduktor dan pengembangan bakat untuk manufaktur semikonduktor di Indonesia. ITS juga mengundang dan menyambut para peneliti dari universitas lain di Indonesia yang juga tergabung dalam dua organisasi tersebut untuk bergabung dengan para ahli lainnya dalam konferensi ini.
Konferensi ini dihadiri oleh sejumlah individu penting dari ketiga negara. Sambutan pembukaan disampaikan oleh Representative John Chen dari Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei di Jakarta, Konsul Jenderal Christopher Green dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Chairman Ted Chen dari Asosiasi Alumni Global NTUST, Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi Ajeng Arum Sari dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan Rektor ITS Bambang Pramujati. Representative Chen dan Consul Green memuji kesuksesan dan arti penting dari acara internasional ini dan menyatakan niat bersama dari masing-masing pihak untuk melanjutkan kerja sama terkait dengan Indonesia.
Akan tetapi, ini hanyalah permulaan. Kerjasama antara Taiwan, Amerika Serikat dan Indonesia dalam bidang industri semikonduktor merupakan model yang berwawasan ke depan. Ini merupakan konsorsium antara Taiwan, AS dan Indonesia berdasarkan kepentingan bersama. Taiwan memiliki visi dan misi untuk memimpin dalam memenuhi tugas membentuk rantai pasokan semikonduktor yang tangguh, andal, dan bersih. Taiwan tidak diragukan lagi merupakan mitra yang ideal untuk pengembangan industri semikonduktor Indonesia dalam masa mendatang.